Denpasar, 21 Juli 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan sikap Indonesia untuk terus mendorong perdamaian dunia melalui jalur multilateralisme dan tata kelola global yang adil. Hal ini disampaikan dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7).
Dalam keterangannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Presiden Prabowo menyuarakan penolakan terhadap perang dan standar ganda yang kerap terjadi dalam geopolitik dunia. Ia juga menyampaikan bahwa pandangan Indonesia sejalan dengan semangat peserta BRICS lainnya yang mendorong reformasi global serta keterwakilan negara-negara berkembang atau Global South.
Presiden Prabowo turut menyinggung pentingnya semangat Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 atau Bandung Spirit, terutama dalam mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah, termasuk Palestina.
“Bapak Presiden menegaskan bahwa semangat Bandung perlu diangkat kembali dalam forum BRICS sebagai landasan perjuangan negara-negara berkembang,” kata Airlangga.
Indonesia sendiri menilai BRICS memiliki peran strategis sebagai kekuatan penyeimbang global yang konsisten menyuarakan keadilan dan kesetaraan. Di antara anggota pendiri BRICS adalah Rusia dan Tiongkok, yang menurut Prabowo dinilai konsisten dalam memperjuangkan prinsip-prinsip tersebut.
Kehadiran Indonesia dalam forum BRICS ini menjadi bagian dari diplomasi aktif Indonesia untuk berperan dalam membentuk tatanan dunia yang lebih inklusif, damai, dan berkeadilan.