Denpasar, 6 Juni 2025 — Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster, resmi meluncurkan website resmi Dekranasda sebagai jendela informasi dan promosi karya-karya UMKM lokal. Dalam sambutannya yang penuh semangat dan kepedulian, Ibu Putri menekankan pentingnya sinergi, edukasi, serta keberpihakan terhadap pengrajin dan pelaku UMKM Bali sebagai ujung tombak perekonomian daerah.
Menurut beliau, Dekranasda mengambil peran strategis dalam pengawasan sekaligus pembinaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas karya UMKM. Salah satu fokus utama adalah menyelamatkan warisan tenun Bali yang kini menghadapi tantangan besar, seperti menurunnya minat menenun akibat kurangnya jaminan kesejahteraan dan masuknya produk tiruan dari luar Bali.
Ibu Putri menguraikan betapa pentingnya membangun ekosistem yang mendukung, bukan hanya dari sisi pasar, tetapi juga dari kebijakan dan kesadaran masyarakat. Dalam pengalamannya selama pandemi, ia melihat bagaimana para penenun dan pelaku UMKM justru bangkit saat yang lain lesu. Pameran bulanan yang ia gagas di Gedung Ksirarnawa dan Ardha Candra mampu menggerakkan ekonomi rakyat, mencatatkan penjualan UMKM hingga Rp58 miliar dari dana pameran sebesar Rp5,3 miliar selama tiga tahun.
Ia menekankan bahwa bantuan yang bermakna bukan hanya berupa dana tunai, tapi wadah edukatif dan partisipatif. Maka dari itu, pameran akan kembali digelar secara rutin hingga tahun 2030, sebagai bagian dari program jangka panjang yang memperkuat sektor kriya dan fesyen di Bali.
Selain tenun, Dekranasda juga menaruh perhatian khusus pada desainer lokal. Ibu Putri menyampaikan tekadnya untuk mendorong para desainer Bali agar go internasional. Dengan pengalaman fashion show di Paris dan Jepang, beliau percaya bahwa desainer Bali mampu menjadi trendsetter global, jika didampingi dengan benar.
Website Dekranasda kini hadir sebagai media informasi, promosi, edukasi, serta transparansi program kerja. Beliau mengajak semua pihak, khususnya media, untuk bersinergi menyuarakan karya dan permasalahan UMKM, bukan menyerang, tapi mencari solusi bersama.
“Mari kita menjadi pemikir pejuang dan pejuang pemikir. Kalau UMKM kita sejahtera, kita semua ikut bahagia. Bukan hanya karena kita sukses jualan, tapi karena kita berhasil menjaga warisan budaya, menguatkan ekonomi, dan memberi harapan,”
ujar beliau mengakhiri dengan penuh haru dan semangat.
Editor : Muhammad Zharfan